Apa pengertian makna “denotasi” dan “konotasi”? Apa bedanya?
Makna “denotasi” berarti makna yang sesungguhnya, makna yang jelas terlihat, makna eksplisit. Makna denotasi tidak menerjemahkan suatu frasa menjadi kiasan. Contohnya, ketika menyebut “meja hijau”, yang dimaksudkan adalah sebuah meja berwarna hijau. Atau ketika menyebut “tangan kanan”, yang dimaksudkan adalah bagian tubuh manusia berupa tangan yang terdapat pada sisi kanan tubuhnya.
Makna “konotasi” berarti makna yang tidak sesungguhnya, makna yang tidak jelas terlihat, makna implisit. Makna denotasi menerjemahkan suatu frasa menjadi kiasan, yang artinya belum tentu seperti apa yang terlihat secara eksplisit. Contohnya, ketika menyebut “meja hijau”, yang dimaksudkan secara kias adalah pengadilan (di mana meja para hakim adalah meja yang ditutupi taplak hijau, tapi frasa “meja hijau” diterjemahkan sebagai badan pengadilan tersebut). Atau ketika menyebut “tangan kanan”, yang dimaksudkan secara kias adalah seseorang yang sangat menjadi kepercayaan.
Definisi Peribahasa
Peribahasa adalah kumpulan kata yang memiliki sebuah susunan tetap dan mengandung aturan berperilaku, nasihat, prinsip hidup, perbandingan, atau sebuah perumpamaan.
Secara umum, peribahasa termasuk dalam jenis aforisme atau ungkapan mengenai sesuatu yang sudah diterima secara umum.
Berbeda dengan kata-kata pada umumnya, kelompok kata ini akan menggunakan kiasan untuk menggambarkan sebuah maksud tertentu.
Ciri-Ciri Peribahasa
Meskipun tampak beragam, terdapat beberapa ciri-ciri dan aturan yang harus dimiliki sebuah peribahasa.
Ciri-ciri tersebut adalah:
· Bentuknya adalah sebuah kalimat atau penggalan dari kalimat;
· Bersifat turun-temurun dan tidak berubah;
· Umumnya digunakan sebagai nasihat, penghias ujaran, atau penguat ujaran; dan
· Mencakup beberapa jenis, seperti menjadi bidal, pepatah, atau ibarat.
Contoh Pribahasa
1. Air beriak tanda tak dalam
Orang yang banyak berbicara atau sombong biasanya tidak memiliki ilmu.
2. Ada udang di balik batu
Ada maksud yang tersembunyi.
3. Air tenang menghanyutkan
Orang pendiam yang banyak ilmu.
4. Air susu dibalas air tuba
Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.
5. Anjing menggonggong, kafilah berlalu
Tidak peduli pada omongan dan cibiran orang lain.
6. Bagai air di daun talas
Orang yang tidak tetap pendirian.
7. Bumi berputar, zaman beredar
Keadaan zaman selalu berubah.
8. Bagai pungguk merindukan bulan
Mengharap sesuatu yang sulit untuk diwujudkan.
9. Bagai musuh dalam selimut
Teman dekat yang berkhianat.
10. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Diperlukan susah payah dan pantang menyerah untuk mencapai keberhasilan.
Belum ada tanggapan untuk "Knotoasi, Denotasi dan Peribahasa"
Post a Comment