Amoeba dan Planaria merupakan makhluk hidup yang berukuran kecil dan berkembang biak secara vegetatif. Amoeba dan Planaria memiliki bentuk dan ciri yang sangat berbeda. Untuk tahu lebih lanjut masing-masing hewan tersebut, baca dan simaklah tulisan berikut :
AMOEBA
Amoeba adalah
makhluk hidup yang hanya memiliki satu sel atau disebut sebagai makhluk hidup uniseluler. Amoeba biasanya ditemukan di
air atau tempat-tempat yang basah. Amoeba tergolong organisme (makhluk hidup)
yang mikroskopis, artinya ukurannya sangat kecil dan hanya bisa dilihat jelas
dengan bantuan alat pembesar seperti mikroskop. Amoeba dikelompokkan ke dalam
jenis bakteri. Salah satu jenis Amoeba yang bisa menyebabkan infeksi pada
saluran usus adalah Entamoeba
histolytica, bakteri ini dapat menyebabkan diare akut.
Gambar 1 Bentuk Amoeba yang tidak beraturan
Bentuk tubuh Amoeba bervariasi, ada yang berbentuk seperti bola, oval, dan ada yang tidak beraturan. Amoeba hidup bebas dan bentuknya pun dapat berubah-ubah. Untuk mampu bertahan hidup, Amoeba memangsa bakteri lain yang lebih kecil dengan cara mengelilingi bakteri tersebut kemudian memangsanya. Amoeba memiliki bagian tubuh yang disebut Pseudopodia, yang berfungsi sebagai alat gerak dan mengelilingi mangsanya. Di bagian tengah tubuh Amoeba terdapat nucleus (inti sel) yang berfungsi untuk mengatur semua pergerakan dari tubuh Amoeba.
Gambar 2 Cara Amoeba memakan mangsanya
Amoeba berkembang biak secara vegetatif (tanpa ada perkawinan jantan dan betina) dengan cara membelah diri. Satu sel Amoeba dapat membelah diri menjadi banyak dalam waktu yang sangat cepat.
Gambar 3 Amoeba membelah diri
PLANARIA
Planaria adalah hewan kecil yang berbentuk pipih. Planaria disebut juga cacing pipih, karena tergolong ke dalam jenis cacing dan bentuknya pipih. Planaria hidup bebas di perairan tawar. Apakah kalian tahu jika hewan ini memiliki peran penting untuk lingkungan?
Planaria merupakan salah satu hewan yang berperan sebagai Bioindikator (penanda) adanya air yang tercemar. Jika pada suatu perairan tawar masih dapat dijumpai Planaria, maka dipastikan air tersebut bersih dan belum tercemar, akan tetapi sebaliknya, jika perairan tersebut tidak dapat dijumpai keberadaan hewan Planaria, maka air tersebut sudah mengalami pencemaran.
Gambar 1 Cacing Pipih (Planaria
Keunikan dari cacing pipih (Planaria) adalah kemampuan regenerasi (penyembuhan luka tubuh) yang sangat cepat. Planaria berkembang biak secara vegetatif dengan cara Fragmentasi, yakni dengan cara memotong atau memutuskan bagian tubuhnya untuk membentuk Planaria yang baru. Planaria mampu melakukan regenerasi walaupun tubuhnya dipotong hingga 279 bagian, bahkan penyembuhan lukanya hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Bagian tubuh Planaria yang terpotong akan menjadi Planaria baru lainnya.
Gambar 2 Fragmentasi Planaria
Apakah Planaria tidak bisa mati?? Tentu saja bisa, walaupun Planaria tidak bisa mati dengan cara dipotong-potong sehingga dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama, akan tetapi Planaria bisa punah apabila lingkungan hidupnya tercemar/rusak.
Belum ada tanggapan untuk "Amoeba dan Planaria"
Post a Comment